Kamu pernah nggak ngerasa hidup kayak diulang dari awal, padahal umur udah kepala empat? Nah, drama Korea terbaru berjudul Don’t Call Me Ma’am (다음생은 없으니까)” bakal bikin kamu ngerasa relate banget. Drama ini bukan sekadar tontonan ringan, tapi juga refleksi kehidupan perempuan dewasa yang masih terus berjuang buat mimpi dan jati diri mereka.
Yuk, kenalan lebih dalam sama drama yang satu ini!
Sinopsis Don’t Call Me Ma’am
Cerita Don’t Call Me Ma’am fokus pada tiga sahabat wanita yang sudah sama-sama berusia 41 tahun. Mereka udah kenal lama, dan masing-masing menjalani hidup dengan cara yang beda banget — tapi satu hal yang sama: semuanya lagi dalam fase midlife crisis.
Jo Na-jeong (Kim Hee-sun): Ibu Rumah Tangga yang Mau Comeback
Dulu, Na-jeong adalah pembawa acara belanja rumahan paling hits. Dia sukses banget dan menghasilkan ratusan juta won. Tapi setelah menikah dan punya dua anak, dia memutuskan jadi ibu rumah tangga penuh waktu.
Masalahnya, setelah bertahun-tahun di rumah, Na-jeong mulai kehilangan jati diri dan pengen balik kerja. Tapi dunia udah berubah. Kompetisi makin keras, dan dia harus berjuang buat ngebuktiin kalau dirinya masih punya kemampuan — bukan cuma ibu-ibu biasa.
Kisah Na-jeong ini relate banget buat banyak perempuan yang pernah “pause” kariernya demi keluarga.
Ku Ju-young (Han Hye-jin): Karier Cemerlang, Tapi Rumah Tangga Retak
Ju-young terlihat punya kehidupan sempurna. Dia kerja sebagai manajer perencanaan di pusat seni elit, punya suami sukses, dan hidup bergaya. Tapi di balik itu semua, dia punya luka yang dalam.
Dia dan suaminya sebenarnya punya masalah pribadi — suaminya aseksual. Ju-young terus berusaha punya anak, tapi itu membuatnya stres dan frustrasi. Hidup yang terlihat ideal ternyata cuma “tampak luar”.
Melalui karakter ini, drama Don’t Call Me Ma’am nunjukin gimana perempuan kadang harus berpura-pura kuat, padahal di dalamnya lagi remuk.
Lee Il-li (Jin Seo-yeon): Karier Gemilang, Tapi Masih Sendiri
Nah, kalau Il-li beda lagi. Dia adalah wakil pemimpin redaksi majalah mode, sukses, mandiri, dan stylish. Tapi, di balik semua pencapaian itu, dia masih menyimpan satu impian: menikah.
Dia pernah fokus banget pada karier, sampai lupa soal cinta. Sekarang, di usia 41 tahun, dia mulai bertanya-tanya: “Masih pantaskah aku berharap menikah?”
Karakternya menggambarkan banyak perempuan karier masa kini yang sukses secara profesional tapi masih mencari keseimbangan di kehidupan pribadi.
Pemeran dan Karakter di Don’t Call Me Ma’am

Drama ini jadi sorotan karena cast-nya luar biasa solid. Semua pemeran utama udah punya reputasi tinggi di dunia drama Korea.
Pemeran Utama:
Kim Hee-sun sebagai Jo Na-jeong
Aktris legendaris satu ini udah sering banget main di drama hits. Kali ini, dia menunjukkan sisi baru sebagai ibu rumah tangga yang berani comeback ke dunia kerja.Han Hye-jin sebagai Ku Ju-young
Dikenal lewat akting elegan dan emosionalnya, Hye-jin tampil memukau sebagai perempuan karier yang terlihat sempurna tapi rapuh di dalam.Jin Seo-yeon sebagai Lee Il-li
Si cantik dan karismatik ini bakal memerankan wanita single karier yang tough tapi masih menyimpan harapan romantis.
Pemeran Pendukung:
Han Ji-hye
Yoon Park sebagai Noh Won-bin
Heo Jun-seok sebagai Byun Sang-gyu
Jang In-sub sebagai Oh Sang-min
Moon Yoo-kang sebagai Eom Jong-do
Dengan jajaran aktor ini, udah kebayang banget sih kualitas dramanya bakal seimbang antara akting solid dan chemistry yang kuat.
Tim Produksi
Salah satu alasan kenapa Don’t Call Me Ma’am wajib banget ditunggu adalah tim produksinya yang berpengalaman banget.
Sutradara: Kim Jeong-min, yang sebelumnya sukses dengan drama Queen: Love and War (2018), Royal Secret Agent (2020), dan The Secret Romantic Guesthouse (2023).
Penulis Naskah: Shin A-won, yang dikenal lewat karya Green Mothers’ Club (2020) — sama-sama bertema kehidupan perempuan dan realita sosial.
Diproduksi oleh: TME Group, First Man Studio, dan Megaphone.
Kolaborasi ini bikin Don’t Call Me Ma’am punya nuansa yang matang tapi tetap segar — realistik tapi tetap lucu.
Trailer
Tema yang Ngena: Perempuan, Usia, dan Jati Diri
Kalau kamu pikir drama ini cuma soal ibu-ibu 40-an yang galau, kamu salah besar. Don’t Call Me Ma’am justru jadi cermin bagi semua perempuan — baik muda maupun dewasa.
Drama ini ngebahas hal-hal yang jarang disentuh di K-drama mainstream, seperti:
tekanan sosial karena usia,
perjuangan menyeimbangkan karier dan keluarga,
stigma terhadap perempuan single,
dan pencarian makna hidup setelah usia 40.
Judulnya aja udah unik: “Don’t Call Me Ma’am” — semacam pernyataan bahwa perempuan nggak mau dibatasi oleh usia atau status sosial. Mereka masih punya mimpi, semangat, dan keinginan buat hidup sepenuhnya.
Kenapa Harus Nonton Don’t Call Me Ma’am?
Berikut beberapa alasan kenapa drama ini wajib banget masuk watchlist kamu:
- Ceritanya Realistis dan Relatable – Kamu bakal nemuin diri kamu di salah satu karakter. Entah kamu tipe pekerja keras kayak Ju-young, ibu multitasking kayak Na-jeong, atau perempuan independen kayak Il-li.
- Chemistry Pemainnya Kuat Banget – Tiga aktris utama ini udah punya reputasi akting tinggi, dan dari teaser aja, chemistry mereka udah kelihatan natural banget.
- Banyak Pesan Hidup yang Dalam – Di balik komedi dan drama, ada pesan tentang penerimaan diri, cinta tanpa syarat, dan pentingnya tetap berani bermimpi di usia berapa pun.
- Visual dan Produksi Premium – Dari gaya fashion Il-li sampai setting rumah dan kantor, semuanya digarap rapi dan elegan — khas drama Korea kelas atas.
- Disutradarai oleh Ahlinya Drama Karakter – Kim Jeong-min punya reputasi bikin drama dengan karakter kuat dan cerita solid. Jadi nggak perlu takut drama ini akan “nanggung”.
Jadwal Tayang Lengkap
Tanggal Mulai: 10 November 2025
Hari Tayang: Senin & Selasa
Jam: 22.00 KST / 20.00 WIB
Jumlah Episode: 12
Stasiun TV: TV Chosun
Fakta Menarik Seputar Don’t Call Me Ma’am
Biar makin seru, ini beberapa fakta behind the scene yang mungkin belum kamu tahu:
Produksi drama ini mulai pertengahan tahun 2025, dan baru konfirmasi cast utama pada 26 Juni 2025.
Ini adalah drama pertama Kim Hee-sun di TV Chosun setelah sekian lama vakum dari stasiun TV tersebut.
Judul aslinya dalam bahasa Korea adalah 다음생은 없으니까 (Da-eum-saeng-eun eopsseunikka) yang artinya “Karena Tidak Ada Kehidupan Berikutnya”.
Tapi versi internasionalnya dibuat catchy jadi Don’t Call Me Ma’am.Han Hye-jin katanya sampai riset psikologis tentang pasangan aseksual buat mendalami karakternya.
Jin Seo-yeon belajar fashion editorial sungguhan buat tampak meyakinkan sebagai wakil pemimpin redaksi majalah.
Prediksi Popularitas
Kalau dilihat dari tren, drama dengan tema perempuan dewasa dan realita hidup lagi naik banget popularitasnya. Contohnya, Queen of Divorce dan Green Mothers’ Club sukses besar karena temanya kuat dan dekat dengan kehidupan nyata.
Nah, Don’t Call Me Ma’am punya potensi besar jadi drama Netflix yang viral karena:
cast-nya solid,
topik yang universal,
dan gaya penyutradaraan yang elegan tapi lucu.
Drama ini bakal cocok banget buat kamu yang suka kisah slice of life dengan bumbu humor dan emosi yang seimbang.
Don’t Call Me Ma’am bukan cuma drama buat perempuan usia 40-an, tapi buat siapa pun yang pernah ngerasa tersesat di hidupnya.
Drama ini ngajarin kita bahwa setiap orang punya fase “restart” — entah dalam karier, cinta, atau keluarga. Usia bukan penghalang buat berubah atau mulai lagi dari nol.
Dengan akting memukau dari Kim Hee-sun, Han Hye-jin, dan Jin Seo-yeon, ditambah sentuhan komedi yang manis, Don’t Call Me Ma’am siap bikin penontonnya ketawa, nangis, dan introspeksi bareng.





