Bug Bounty 2025 Kemendikdasmen: Panduan Lengkap Program Keamanan Siber Kemendikdasmen

Bug Bounty 2025

Di tengah pesatnya laju transformasi digital, keamanan siber telah menjadi pilar krusial yang menopang hampir seluruh aspek kehidupan, termasuk sektor pendidikan. Data-data penting siswa, materi pembelajaran daring, hingga sistem administrasi perguruan tinggi, semuanya menjadi target yang perlu dilindungi dari berbagai ancaman siber. Menyadari urgensi ini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) kembali mengambil langkah proaktif dengan menyelenggarakan Bug Bounty 2025. Program ini bukan sekadar kompetisi, melainkan sebuah inisiatif strategis untuk memperkuat ketahanan siber ekosistem pendidikan di Indonesia.

Artikel ini akan mengupas tuntas segala hal yang perlu Anda ketahui tentang Bug Bounty 2025 Kemendikdasmen. Mulai dari pemahaman dasar tentang apa itu bug bounty dan mengapa program ini sangat penting, kriteria siapa saja yang dapat berpartisipasi, linimasa pelaksanaan yang perlu dicatat, hingga bentuk apresiasi yang menanti para kontributor keamanan siber. Tujuan kami adalah memberikan panduan lengkap bagi masyarakat umum, khususnya insan pendidikan—mulai dari siswa, mahasiswa, guru, hingga dosen—yang memiliki minat atau keahlian di bidang keamanan siber untuk ikut berkontribusi aktif dalam mengamankan masa depan digital pendidikan Indonesia. Mari kita selami lebih dalam program yang mengusung tema “Secure Our Future” ini.


Apa Itu Bug Bounty 2025 Kemendikdasmen?

Sebelum membahas detail spesifik program ini, penting untuk memahami esensi dari sebuah program bug bounty. Secara umum, program bug bounty adalah sebuah skema di mana organisasi atau perusahaan mengundang individu, sering disebut ethical hacker atau bug hunter, untuk mencari dan melaporkan kerentanan atau celah keamanan (vulnerability) pada sistem, aplikasi, atau website mereka. Sebagai imbalannya, bug hunter yang berhasil menemukan dan melaporkan bug tersebut akan mendapatkan kompensasi berupa hadiah uang, pengakuan, atau bentuk apresiasi lainnya. Ini adalah strategi keamanan proaktif yang memanfaatkan keahlian kolektif dari komunitas siber global.

Dalam konteks nasional, Bug Bounty 2025 yang diselenggarakan oleh Pusdatin Kemendikdasmen merupakan wujud nyata dari adaptasi konsep ini di ranah pemerintahan, khususnya sektor pendidikan. Program ini secara khusus dirancang sebagai ajang kompetisi yang diperuntukkan bagi bug hunter dari kalangan insan pendidikan di seluruh Indonesia. Keunikan dari Bug Bounty 2025 ini terletak pada fokusnya yang tidak hanya sekadar mencari celah, tetapi juga berlandaskan pada kerangka kerja standar keamanan siber internasional, yaitu OWASP (Open Web Application Security Project) TOP 10 2021.

OWASP Top 10 adalah daftar sepuluh kerentanan keamanan web paling kritis yang diakui secara global, memberikan panduan bagi para bug hunter mengenai jenis-jenis bug yang paling dicari dan berisiko tinggi. Dengan demikian, partisipasi dalam Bug Bounty 2025 bukan hanya soal mencari bug, tetapi juga tentang menerapkan praktik terbaik dalam keamanan siber.


Visi dan Misi: Tujuan Utama di Balik Penyelenggaraan Bug Bounty 2025 Kemendikdasmen

Penyelenggaraan Bug Bounty 2025 oleh Kemendikdasmen tidak hanya sekadar seremoni atau kompetisi sesaat. Di baliknya, terdapat visi dan misi besar yang berlandaskan pada komitmen kuat Kemendikdasmen terhadap keamanan siber di lingkungan pendidikan. Tujuan-tujuan ini mencerminkan pendekatan holistik dalam menjaga integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan data serta sistem informasi pendidikan.

  1. Pertama, program ini bertujuan Meningkatkan Implementasi Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) pada berbagai satuan kerja di lingkungan Kemendikdasmen. SMKI adalah kerangka kerja komprehensif untuk mengelola dan melindungi informasi. Melalui Bug Bounty 2025, Kemendikdasmen secara proaktif mencari input dari luar untuk mengidentifikasi kelemahan yang mungkin terlewat oleh tinjauan internal, sehingga implementasi SMKI menjadi lebih kokoh dan efektif di setiap unit kerja. Ini adalah langkah fundamental untuk membangun benteng digital yang kuat bagi seluruh ekosistem pendidikan.
  2. Kedua, Bug Bounty 2025 dirancang untuk Menjadi wadah berkreasi bagi Bug Hunter di kalangan insan pendidikan. Indonesia memiliki banyak talenta muda yang memiliki minat dan bakat di bidang keamanan siber. Seringkali, talenta ini tidak memiliki platform yang tepat untuk menyalurkan keahlian mereka secara etis dan konstruktif. Program ini menyediakan kanal resmi di mana siswa, mahasiswa, guru, dan dosen dapat menguji kemampuan mereka dalam mencari celah keamanan dalam lingkungan yang legal dan aman. Ini tidak hanya memberdayakan individu, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan ekosistem keamanan siber nasional.
  3. Ketiga, dan tidak kalah pentingnya, program ini berupaya Meningkatkan kolaborasi antar stakeholder dalam menjaga Ruang Siber Pendidikan, Dasar, dan Menengah (Dikdasmen), serta Pendidikan Tinggi (Dikti) di Indonesia. Kolaborasi ini mengacu pada model Hexa Helix, sebuah konsep interaksi yang melibatkan enam elemen kunci: pemerintah, akademisi (perguruan tinggi dan sekolah), industri (perusahaan teknologi), masyarakat sipil, komunitas, dan media. Melalui Bug Bounty 2025, Kemendikdasmen ingin mempromosikan tanggung jawab bersama dalam menjaga ruang siber pendidikan.

Keterlibatan aktif dari berbagai pihak ini akan menciptakan ekosistem keamanan yang lebih kuat, tangguh, dan responsif terhadap ancaman siber yang terus berkembang. Dengan demikian, keamanan siber bukan hanya tugas satu pihak, melainkan sebuah sinergi kolektif.


Siapa Saja yang Dapat Berpartisipasi?

Salah satu aspek yang membuat Bug Bounty 2025 unik adalah target partisipannya yang sangat spesifik, yaitu komunitas insan pendidikan. Kemendikdasmen secara terbuka mengundang empat kategori utama untuk turut serta dalam program bergengsi ini:

  • Siswa SMA/SMK/MA: Ini adalah kesempatan emas bagi para siswa sekolah menengah yang sudah menunjukkan minat awal pada cybersecurity dan hacking etis. Partisipasi di level ini dapat menjadi pengalaman berharga dan membuka jalan bagi karir masa depan di bidang teknologi.
  • Mahasiswa: Sebagai ujung tombak inovasi dan penelitian, mahasiswa—terutama dari jurusan Teknik Informatika, Ilmu Komputer, atau terkait—sangat dianjurkan untuk ikut. Ini adalah aplikasi praktis dari ilmu yang mereka pelajari di bangku kuliah.
  • Guru: Para pendidik memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kemampuan siswa. Dengan berpartisipasi, guru dapat memperdalam pemahaman mereka tentang keamanan siber dan menerapkannya dalam pengajaran, serta menjadi contoh bagi siswa-siswinya.
  • Dosen: Dosen dari berbagai perguruan tinggi dapat menyumbangkan keahlian teoritis dan praktis mereka. Keterlibatan dosen juga dapat memicu lahirnya penelitian atau proyek kolaborasi lebih lanjut di bidang keamanan siber.

Fokus pada “insan pendidikan” ini menunjukkan komitmen Kemendikdasmen untuk tidak hanya mencari celah keamanan dari luar, tetapi juga memberdayakan dan melibatkan talenta internal dalam ekosistem pendidikan itu sendiri. Ini adalah langkah strategis untuk membangun kesadaran dan kapasitas keamanan siber dari akarnya. Dengan demikian, Bug Bounty 2025 bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga tentang pembinaan dan pengembangan ekosistem ethical hacking di kalangan akademisi.


Syarat dan Ketentuan: Persyaratan Detail untuk Mengikuti Bug Bounty 2025

Untuk memastikan kelancaran dan integritas program, Kemendikdasmen telah menetapkan serangkaian persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon peserta Bug Bounty 2025. Memahami setiap detail persyaratan ini adalah kunci agar pendaftaran Anda sukses dan valid.

  1. Pertama, peserta harus merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) dan berdomisili di wilayah Republik Indonesia. Ini menegaskan bahwa program ini ditujukan untuk warga negara Indonesia yang berada di dalam negeri.
  2. Kedua, partisipasi bersifat individual, artinya peserta tidak dapat mewakili institusi atau kelompok. Setiap individu akan dinilai berdasarkan kemampuannya sendiri dalam menemukan kerentanan.
  3. Ketiga, calon peserta bukan pegawai Kemendikdasmen dan/atau bukan anggota keluarga pegawai Kemendikdasmen. Persyaratan ini penting untuk menghindari konflik kepentingan dan memastikan objektivitas penilaian.
  4. Keempat, peserta harus berusia minimal 17 tahun pada saat pendaftaran. Batasan usia ini relevan dengan usia dewasa hukum dan tanggung jawab yang menyertai aktivitas ethical hacking.
  5. Kelima, dan ini adalah persyaratan paling fundamental yang wajib dipenuhi: peserta merupakan peserta didik aktif atau pendidik aktif (siswa, mahasiswa, guru, atau dosen) yang terdaftar di DAPODIK (Data Pokok Pendidikan) atau PDDIKTI (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi) tahun 2025. Verifikasi ini akan dilakukan melalui sistem data pokok pendidikan yang ada, sehingga memastikan bahwa program ini benar-benar menjangkau target audiensnya di lingkungan pendidikan. Jika data Anda tidak terdaftar atau tidak aktif di salah satu pangkalan data tersebut, pendaftaran Anda kemungkinan besar tidak akan valid.
  6. Keenam, peserta bukan tim pengembang atau pengelola pada aplikasi target Bug Bounty. Hal ini untuk menjaga integritas dan keadilan kompetisi, karena pihak yang mengembangkan atau mengelola aplikasi tentu sudah tahu celah yang mungkin ada.
  7. Terakhir, peserta bukan pemenang Bug Bounty tahun 2022 sampai 2024. Persyaratan ini diterapkan untuk memberikan kesempatan yang lebih luas kepada bug hunter baru atau mereka yang belum pernah meraih kemenangan dalam program serupa yang diselenggarakan sebelumnya oleh Kemendikdasmen. Ini juga menunjukkan komitmen untuk terus mencari talenta-talenta segar di setiap tahunnya.

Memastikan setiap poin persyaratan ini terpenuhi adalah langkah awal menuju partisipasi Anda dalam Bug Bounty 2025 yang sukses.


Linimasa Penting: Tahapan Pelaksanaan Bug Bounty 2025 dari Pendaftaran hingga Anugerah

Bagi calon peserta, memahami linimasa atau jadwal pelaksanaan Bug Bounty 2025 adalah hal yang sangat krusial. Ini akan membantu Anda merencanakan partisipasi dengan baik agar tidak melewatkan setiap tahapan penting.

Program ini terbagi dalam beberapa tahapan utama:

  • Pendaftaran:
    • Periode 1: 7 Juli – 7 Agustus 2025.
  • Pelaksanaan (Periode Pencarian Kerentanan): Setelah proses pendaftaran ditutup dan verifikasi peserta selesai, tahapan selanjutnya adalah inti dari program ini, yaitu periode pelaksanaan pencarian kerentanan atau bug hunting itu sendiri.
    • Periode Pelaksanaan: 15 Agustus – 15 September 2025. Selama periode ini, peserta yang telah terdaftar dan lolos verifikasi akan diberikan akses dan instruksi mengenai aplikasi atau sistem target yang harus mereka uji. Ini adalah waktu bagi para bug hunter untuk mengerahkan seluruh kemampuan analisis dan eksplorasi mereka guna menemukan celah keamanan yang ada.
  • Anugerah (Pengumuman Pemenang dan Penghargaan): Ini adalah puncak dari seluruh rangkaian program, di mana hasil dari kerja keras para bug hunter akan diakui dan diapresiasi.
    • Tanggal Anugerah: 25 November 2025. Pada tanggal ini, pemenang dari Bug Bounty 2025 akan diumumkan secara resmi, dan mereka akan menerima apresiasi atas kontribusi mereka dalam meningkatkan keamanan siber Kemendikdasmen. Informasi lebih lanjut mengenai detail acara anugerah ini biasanya akan diumumkan melalui laman resmi atau media sosial Pusdatin Kemendikdasmen.

Penting bagi seluruh calon peserta untuk memantau terus informasi terbaru dan detail pelaksanaan yang akan diumumkan melalui laman resmi https://amanbersama.kemendikdasmen.go.id serta akun Instagram Pusdatin Kemendikdasmen. Konsistensi dalam memantau pengumuman akan membantu kelancaran partisipasi Anda dalam Bug Bounty 2025.


Mengapa Anda Harus Bergabung dengan Bug Bounty 2025?

Bagi sebagian besar bug hunter etis, motivasi utama seringkali adalah keinginan untuk berkontribusi pada keamanan siber dan mengasah kemampuan. Namun, Bug Bounty 2025 Kemendikdasmen juga menawarkan apresiasi yang menarik dan serangkaian manfaat jangka panjang yang tidak boleh dilewatkan.

Apresiasi yang Dapat Diraih:

  • Uang Pembinaan: Pemenang akan menerima sejumlah uang pembinaan sebagai bentuk penghargaan atas waktu, tenaga, dan keahlian yang telah mereka curahkan dalam menemukan kerentanan kritis. Ini adalah pengakuan langsung atas nilai dari temuan mereka.
  • Sertifikat Penghargaan Tingkat Nasional: Setiap pemenang akan mendapatkan sertifikat penghargaan yang diakui secara nasional. Sertifikat ini bukan hanya selembar kertas, melainkan bukti konkret atas kompetensi Anda di bidang keamanan siber yang dapat memperkaya portofolio atau resume Anda, baik untuk melanjutkan pendidikan maupun memasuki dunia kerja.
  • Plakat Penghargaan: Sebagai simbol kehormatan dan pengakuan atas prestasi, plakat penghargaan akan diberikan kepada para pemenang. Ini adalah bentuk apresiasi fisik yang dapat menjadi kebanggaan pribadi.

Manfaat Non-Materi yang Tak Kalah Penting:

Selain apresiasi yang tangible, partisipasi dalam Bug Bounty 2025 membawa manfaat yang jauh melampaui hadiah materi:

  • Kontribusi Nyata pada Keamanan Nasional: Anda akan menjadi bagian integral dari upaya kolektif untuk mengamankan infrastruktur digital pendidikan di Indonesia. Temuan Anda secara langsung akan membantu melindungi data-data penting, privasi, dan kelancaran proses belajar-mengajar bagi jutaan siswa, mahasiswa, guru, dan dosen. Ini adalah bentuk patriotisme digital yang konkret.
  • Pengembangan Skill dan Pengetahuan: Program ini adalah arena real-world untuk menguji dan mengasah kemampuan cybersecurity Anda. Anda akan belajar lebih dalam tentang berbagai jenis kerentanan, metodologi pengujian, dan cara kerja sistem yang kompleks. Mempraktikkan OWASP Top 10 dalam skenario nyata akan memperkaya pemahaman Anda.
  • Pengakuan Profesional dan Personal Branding: Berhasil menemukan dan melaporkan kerentanan dalam program pemerintah sekelas Bug Bounty 2025 dapat meningkatkan reputasi Anda di komunitas keamanan siber. Ini adalah poin kuat dalam portofolio Anda jika Anda bercita-cita berkarir di bidang cybersecurity.
  • Peluang Networking: Anda berpotensi untuk berinteraksi dengan para pakar keamanan siber, tim teknis Kemendikdasmen, dan sesama bug hunter. Jaringan ini sangat berharga untuk pengembangan karir dan pertukaran pengetahuan di masa mendatang.
  • Pengalaman Praktis yang Valid: Tidak banyak kesempatan bagi individu untuk secara legal dan etis menguji sistem skala besar seperti yang dimiliki Kemendikdasmen. Bug Bounty 2025 memberikan pengalaman praktis yang sangat valid dan relevan, jauh lebih berharga daripada simulasi.
  • Menjadi Inspirasi: Bagi siswa atau mahasiswa, partisipasi ini bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman sebaya mereka untuk mendalami bidang keamanan siber dan berkontribusi secara positif.

Dengan semua manfaat ini, Bug Bounty 2025 bukan hanya sekadar kompetisi, melainkan sebuah investasi pada pengembangan diri dan kontribusi nyata untuk masa depan digital pendidikan Indonesia.


Cara Mendaftar Program Bug Bounty 2025

Setelah memahami pentingnya dan manfaat dari program ini, langkah selanjutnya adalah bagaimana cara mendaftar. Proses pendaftaran Bug Bounty 2025 dirancang agar cukup mudah diakses oleh calon peserta yang memenuhi syarat.

Langkah pertama yang paling penting adalah mengunjungi laman resmi program ini: https://amanbersama.kemendikdasmen.go.id. Ini adalah satu-satunya portal resmi untuk pendaftaran dan informasi detail terkait Bug Bounty 2025.

Setelah masuk ke laman tersebut, Anda akan diminta untuk memilih kategori peserta yang sesuai dengan status Anda (Siswa, Mahasiswa, Guru, atau Dosen). Pastikan Anda memilih kategori yang benar karena ini akan memengaruhi proses verifikasi data Anda.

Selanjutnya, Anda perlu mengisi data diri dengan akurat dan lengkap sesuai dengan instruksi yang diberikan di formulir pendaftaran. Pastikan tidak ada kesalahan penulisan, terutama pada informasi identitas dan kontak Anda.

Poin krusial dalam proses pendaftaran adalah memastikan bahwa data diri Anda sesuai dan terdaftar sebagai peserta didik aktif atau pendidik aktif di DAPODIK (Data Pokok Pendidikan) atau PDDIKTI (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi) untuk tahun 2025. Sistem akan melakukan verifikasi berdasarkan data ini. Oleh karena itu, jika Anda merasa data Anda belum diperbarui atau ada ketidaksesuaian, sangat disarankan untuk mengurusnya terlebih dahulu melalui institusi pendidikan Anda sebelum mendaftar.

Terakhir, setelah semua data terisi dan dikirimkan, pastikan Anda membaca dan memahami seluruh Syarat dan Ketentuan serta Ruang Lingkup yang ada di website resmi. Informasi ini sangat vital karena akan menjelaskan aturan main, jenis-jenis kerentanan yang dicari, dan bagaimana cara melaporkan temuan Anda secara etis dan benar. Memahami ini akan menghindarkan Anda dari kesalahan teknis atau pelanggaran aturan yang bisa menggugurkan partisipasi Anda dalam Bug Bounty 2025.


Menjelajahi Ruang Lingkup: Target Aplikasi Bug Bounty

Meskipun detail spesifik mengenai aplikasi atau sistem mana saja yang akan menjadi target pengujian dalam Bug Bounty 2025 biasanya akan diumumkan secara rinci mendekati periode pelaksanaan, secara umum, program bug bounty seperti ini akan menargetkan aset-aset digital yang kritikal. Kemungkinan besar, fokus utama adalah pada:

  • Aplikasi Web: Situs website dan portal-portal online Kemendikdasmen yang digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari informasi publik, sistem administrasi, hingga portal layanan. Kerentanan umum yang sering dicari di sini adalah yang termasuk dalam OWASP Top 10, seperti Injection, Broken Authentication, Cross-Site Scripting (XSS), Broken Access Control, dan Security Misconfiguration.
  • Sistem Informasi Pendidikan: Ini bisa mencakup platform Learning Management System (LMS), portal data siswa/guru, sistem pendaftaran, atau aplikasi lain yang digunakan untuk mendukung proses belajar-mengajar dan administrasi di lingkungan pendidikan.
  • Aplikasi Mobile (jika ada): Apabila Kemendikdasmen memiliki aplikasi mobile resmi, kemungkinan besar ini juga akan masuk dalam ruang lingkup pengujian Bug Bounty 2025.

Ruang lingkup yang jelas dan terdefinisi akan memastikan bahwa para bug hunter fokus pada area yang relevan dan krusial bagi keamanan Kemendikdasmen, serta menghindari pengujian yang tidak diizinkan atau di luar konteks program. Para peserta diharapkan untuk selalu merujuk pada dokumen ruang lingkup resmi yang akan disediakan oleh penyelenggara.

Bug Bounty 2025 Bug Bounty 2025


Etika dan Tanggung Jawab dalam Bug Hunting

Partisipasi dalam Bug Bounty 2025 bukan hanya tentang kemampuan teknis, tetapi juga tentang etika dan tanggung jawab. Sebagai seorang ethical hacker atau bug hunter yang profesional, ada beberapa prinsip yang harus dipegang teguh:

  • Prinsip Responsible Disclosure: Ini adalah fondasi utama. Jika Anda menemukan kerentanan, Anda harus melaporkannya secara bertanggung jawab dan eksklusif kepada Kemendikdasmen melalui saluran resmi yang disediakan. Jangan pernah mengeksploitasi kerentanan yang ditemukan, menyebarkannya ke publik, atau menyalahgunakannya untuk keuntungan pribadi.
  • Hanya Menguji dalam Ruang Lingkup: Pastikan Anda hanya menguji aplikasi atau sistem yang secara eksplisit disebutkan dalam ruang lingkup Bug Bounty 2025. Melakukan pengujian di luar ruang lingkup yang ditetapkan dapat dianggap ilegal dan melanggar hukum.
  • Hindari Dampak Negatif: Usahakan agar pengujian Anda tidak menyebabkan kerusakan pada sistem, gangguan layanan, atau kehilangan data. Tujuan Anda adalah mencari kerentanan, bukan menyebabkan masalah.
  • Kolaborasi dan Komunikasi: Jika ada keraguan atau pertanyaan, jangan ragu untuk berkomunikasi dengan tim Kemendikdasmen melalui saluran yang telah disediakan.

Etika dalam bug hunting adalah kunci untuk membangun hubungan saling percaya antara organisasi dan komunitas keamanan siber. Bug Bounty 2025 ini adalah contoh bagaimana kolaborasi etis dapat berkontribusi pada keamanan digital yang lebih baik bagi seluruh masyarakat.


Bersama Mengamankan Masa Depan Digital Pendidikan dengan Bug Bounty 2025

Program Bug Bounty 2025 yang digagas oleh Pusdatin Kemendikdasmen adalah inisiatif yang patut diacungi jempol. Ini adalah bukti komitmen serius pemerintah dalam memperkuat pertahanan siber di sektor pendidikan, sekaligus menjadi jembatan bagi talenta-talenta keamanan siber di kalangan insan pendidikan untuk menyalurkan keahlian mereka secara positif dan mendapatkan pengakuan.

Dari penjelasan komprehensif ini, kita telah melihat betapa pentingnya program Bug Bounty 2025 ini dalam meningkatkan keamanan sistem Kemendikdasmen, memberdayakan bug hunter lokal, dan memupuk kolaborasi multi-pihak. Dengan linimasa yang jelas, persyaratan yang terdefinisi, dan apresiasi yang menarik, program ini menawarkan peluang emas bagi siswa, mahasiswa, guru, dan dosen yang memiliki minat pada keamanan siber.

Jangan lewatkan kesempatan berharga ini untuk menjadi bagian dari solusi. Dengan berpartisipasi dalam Bug Bounty 2025, Anda tidak hanya berkesempatan meraih apresiasi dan mengembangkan kemampuan, tetapi juga turut serta aktif dalam menjaga keamanan data dan keberlangsungan proses pendidikan di Indonesia. Daftarkan diri Anda segera melalui https://amanbersama.kemendikdasmen.go.id dan jadilah bagian dari gerakan “Secure Our Future”. Kontribusi Anda sangat berarti bagi keamanan digital bangsa.

Baca JugaPayment ID Bank Indonesia: Siap Pantau Transaksi Keuangan Anda pada 2025?

Payment ID Bank Indonesia: Siap Pantau Transaksi Keuangan Anda pada 2025?