FOMO: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

FOMO: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Apa Itu FOMO?

Pernah nggak kamu merasa ketinggalan momen seru cuma karena nggak ikut nongkrong atau nggak update berita terbaru? Nah, itu namanya FOMO alias Fear of Missing Out. FOMO adalah perasaan cemas atau takut kalau kita kelewatan sesuatu yang penting, seru, atau bermanfaat.

Biasanya muncul ketika kita melihat postingan orang lain di media sosial—entah itu liburan, kerjaan keren, atau sekadar nongkrong bareng teman. Perasaan ini bikin kita jadi nggak tenang, kayak ada yang hilang dalam hidup kalau nggak ikut serta.

Fenomena ini sebenarnya bukan hal baru, tapi semakin besar sejak media sosial jadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Orang bisa jadi gampang membandingkan diri dengan kehidupan orang lain, padahal apa yang terlihat di layar seringkali cuma potongan terbaiknya aja.


Apa yang Menyebabkan FOMO?

Ada beberapa hal yang bisa bikin seseorang gampang kena sindrom ini:

  1. Media sosial
    Scroll Instagram, TikTok, atau Twitter bisa memicu rasa iri. Kita lihat orang lain liburan ke Bali, sukses di umur muda, atau punya pasangan romantis. Akhirnya kita merasa tertinggal.

  2. Tekanan sosial
    Lingkungan sekitar kadang bikin kita merasa wajib ikut trend biar nggak dianggap kudet. Misalnya, semua orang udah nonton konser artis tertentu, lalu kita jadi merasa “nggak gaul” kalau nggak ikut.

  3. Kurangnya rasa puas diri
    Kalau kita kurang mensyukuri pencapaian sendiri, gampang banget terjebak membandingkan hidup dengan orang lain.

  4. Budaya serba cepat
    Di era digital, informasi beredar super cepat. Kalau nggak update sehari aja, rasanya udah ketinggalan banyak hal.

Contoh FOMO dalam Kehidupan Sehari-hari

FOMO: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Takut ketinggalan momen punya banyak bentuk dalam aktivitas harian. Kadang kita nggak sadar kalau itu bagian dari fear of missing out. Contohnya:

  • Takut ketinggalan gosip: Merasa harus selalu tahu kabar terbaru tentang artis, influencer, atau teman sekitar.

  • Overthinking pilihan hidup: Bingung milih karier, pasangan, atau sekolah karena takut salah jalan dibanding orang lain.

  • Ikut-ikutan tren: Dari fashion, gadget, sampai makanan viral. Takut dianggap ketinggalan kalau nggak ikut coba.

  • Rasa cemas saat offline: Ada orang yang gelisah banget kalau sehari nggak buka medsos, takut ada kabar penting terlewat.

  • Nggak bisa bilang “tidak”: Selalu mengiyakan ajakan nongkrong atau event meski capek, karena takut dianggap nggak eksis.

Jadi, FOMO bukan cuma soal liburan mahal atau pamer barang mewah. Hal-hal kecil dalam keseharian juga bisa jadi manifestasi FOMO tanpa kita sadari.

Contoh FOMO dalam Kehidupan Modern

Biar lebih kebayang, berikut beberapa contoh nyata bagaimana fear of missing out muncul di kehidupan sehari-hari:

  1. Di dunia kerja
    Banyak anak muda merasa harus punya pencapaian cepat di usia muda. Lihat teman sebaya sudah dapat posisi bagus, langsung merasa ketinggalan dan insecure.

  2. Dalam hubungan percintaan
    Saat teman-teman banyak yang sudah menikah atau punya pasangan romantis, ada yang jadi buru-buru menjalin hubungan karena takut dianggap “sendirian terus”.

  3. Di dunia finansial
    Investasi kripto, saham, atau tren bisnis baru sering bikin orang terburu-buru ikut tanpa riset. Takut ketinggalan cuan, akhirnya malah rugi.

  4. Pada gaya hidup
    Dari nongkrong di café kekinian, punya outfit terbaru, sampai traveling ke destinasi populer—semua dilakukan demi nggak dianggap “kurang gaul”.

  5. Pada teknologi
    Setiap kali ada gadget baru rilis, langsung merasa harus punya meski yang lama masih berfungsi.

Dengan contoh-contoh ini, kita bisa melihat bahwa rasa takut ketinggalan momen bukan cuma soal sosial media. Kondisi ini bisa merembet ke banyak aspek hidup—dari pekerjaan, cinta, sampai urusan keuangan.

Dampak

Mungkin FOMO terdengar sepele, tapi kalau dibiarkan, bisa punya dampak serius, lho. Beberapa di antaranya:

  1. Kesehatan mental terganggu

    • Stres berlebih: Pikiran terus sibuk membandingkan hidup sendiri dengan orang lain, bikin otak capek dan susah tenang.

    • Kecemasan (anxiety): Selalu merasa kurang update bisa memicu rasa cemas, gelisah, bahkan takut berlebihan tanpa alasan jelas.

    • Depresi ringan hingga berat: Kalau terus merasa “hidupku kalah jauh dibanding orang lain”, bisa berujung pada perasaan putus asa dan rendah diri.

    • Gangguan tidur: Overthinking sebelum tidur karena kepikiran postingan orang lain bikin kualitas tidur menurun.

    • Kalau situasi itu bikin kamu nggak nyaman, jangan tunda untuk hubungi psikolog. Halodoc
  2. Produktivitas menurun
    Alih-alih fokus kerja atau belajar, pikiran malah sibuk mikirin apa yang lagi dilakukan orang lain.

  3. Hubungan sosial nggak sehat
    Saking takut ketinggalan, orang bisa jadi memaksakan diri ikut kegiatan meski nggak enjoy. Akhirnya hubungan dengan teman atau keluarga jadi nggak tulus.

  4. Kehidupan finansial terganggu
    Banyak orang jadi boros gara-gara FOMO. Misalnya, beli gadget terbaru padahal belum butuh, atau ikutan traveling biar nggak ketinggalan story Instagram.

  5. Kurang menikmati momen
    Ironisnya, orang yang kena FOMO sering nggak benar-benar menikmati kegiatan yang dia ikuti. Fokusnya cuma biar terlihat ikut serta, bukan bahagia sungguhan.

Cara Mengatasinya

Tenang, FOMO bukan sesuatu yang nggak bisa dikendalikan. Ada beberapa cara simpel buat menguranginya:

  1. Batasi waktu di media sosial
    Cobalah atur screen time. Nggak perlu hapus akun, cukup kurangi jam scroll biar pikiran lebih sehat.

  2. Fokus pada diri sendiri
    Ingat, apa yang kita lihat di media sosial cuma potongan terbaik orang lain. Cobalah syukuri apa yang sudah dimiliki, sekecil apapun itu.

  3. Prioritaskan kualitas, bukan kuantitas
    Daripada ikut semua tren, pilih kegiatan yang benar-benar bermakna buat diri sendiri. Lebih baik punya sedikit momen berharga daripada banyak tapi kosong makna.

  4. Latih mindfulness
    Mindfulness atau kesadaran penuh bisa membantu kita lebih fokus pada apa yang sedang dijalani. Misalnya, nikmati nongkrong bareng teman tanpa harus sibuk update di Instagram.

  5. Jangan takut ketinggalan
    Kenyataannya, nggak ada manusia yang bisa ikut semua hal sekaligus. Kadang, justru dengan melewatkan sesuatu kita bisa punya waktu lebih buat hal yang benar-benar penting.

  6. Cari aktivitas penyeimbang
    Olahraga, baca buku, atau hobi kreatif bisa jadi alternatif biar pikiran nggak melulu terikat dengan dunia online.


FOMO memang jadi bagian dari kehidupan digital sekarang. Kita semua pasti pernah merasakannya, entah dalam bentuk kecil atau besar. Tapi kabar baiknya, FOMO bisa dikendalikan kalau kita lebih sadar diri dan bijak dalam menggunakan media sosial.

Kuncinya ada di perspektif: daripada sibuk membandingkan hidup dengan orang lain, lebih baik nikmati perjalanan kita sendiri. Karena pada akhirnya, yang penting bukan seberapa sering kita ikut tren, tapi seberapa bahagia kita dengan diri sendiri.

Baca Juga: Dampak Informasi Negatif bagi Kesehatan Fisik dan Mental