Bulan Desember selalu menjadi waktu yang krusial bagi refleksi integritas global dan nasional. Di tengah berbagai dinamika akhir tahun, Hari Antikorupsi Sedunia menjadi momen puncak yang dinantikan oleh pegiat hukum, pemerintah, dan masyarakat sipil. Peringatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan pengingat keras bahwa kejahatan luar biasa ini masih menjadi musuh utama kesejahteraan rakyat.
Pada tahun 2025, peringatan ini terasa berbeda dan lebih istimewa bagi Indonesia. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengambil langkah strategis dengan memindahkan pusat kegiatan dari Jakarta ke Yogyakarta. Pergeseran ini menandakan pendekatan baru yang lebih merakyat dan terdesentralisasi dalam upaya membersihkan negeri dari praktik korupsi.
Bagi masyarakat umum, memahami esensi dari peringatan ini sangatlah penting. Ini adalah waktu yang tepat untuk melihat kembali perjalanan bangsa dalam melawan rasuah dan memahami bagaimana kita bisa berkontribusi dalam momen nasional Desember ini.
Sejarah Hari Antikorupsi Sedunia dan Latar Belakang Peringatan 9 Desember

Penetapan tanggal 9 Desember sebagai Hari Antikorupsi Sedunia memiliki landasan historis yang kuat dalam diplomasi internasional. Momentum ini bermula pada awal milenium baru, ketika kesadaran global akan bahaya korupsi mencapai puncaknya.
Pada tanggal 31 Oktober 2003, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadopsi Resolusi 58/4. Resolusi ini menjadi tonggak sejarah karena melahirkan United Nations Convention against Corruption (UNCAC) atau Konvensi PBB Melawan Korupsi.
Pemilihan tanggal 9 Desember sendiri merujuk pada Konferensi Tingkat Tinggi Penandatanganan Politik yang berlangsung di Merida, Meksiko, pada 9–11 Desember 2003. Di sanalah negara-negara anggota PBB sepakat bahwa korupsi bukan lagi masalah lokal, melainkan fenomena transnasional yang membutuhkan solusi global.
Sejak saat itu, setiap tahun dunia memperingati momen ini untuk menyoroti peran Konvensi dalam memerangi dan mencegah korupsi. Relevansi peringatan ini kian mendesak mengingat korupsi terus berevolusi, mengancam stabilitas demokrasi, dan menghambat pembangunan berkelanjutan di berbagai belahan dunia.
Tema Hari Antikorupsi Sedunia 2025 dan Pesan yang Diangkat Tahun Ini
Setiap tahun, tema yang diusung dalam Hari Antikorupsi Sedunia selalu mencerminkan prioritas dan tantangan zaman. Untuk tahun 2025, terdapat perbedaan fokus antara tema global yang dicanangkan PBB dengan tema nasional Indonesia, meskipun keduanya memiliki muara yang sama yaitu integritas.
Secara global, UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime) mengusung tema “Uniting with Youth Against Corruption: Shaping Tomorrow’s Integrity“. Tema ini menekankan peran vital generasi muda. Dengan populasi pemuda terbesar dalam sejarah dunia saat ini, mereka dianggap sebagai “penjaga integritas” yang mampu membawa perubahan melalui teknologi dan inovasi sosial.
Sementara itu, untuk konteks Indonesia, tema antikorupsi 2025 yang dipilih adalah “Satukan Aksi, Basmi Korupsi”. Tema ini membawa pesan yang sangat spesifik dan mendesak bagi kondisi dalam negeri:
- Satukan Aksi: Mengakui bahwa selama ini upaya pemberantasan korupsi sering kali terfragmentasi. Diperlukan kolaborasi kuat antara pemerintah pusat, daerah, aparat penegak hukum, dan masyarakat sipil.
- Basmi Korupsi: Penggunaan kata kerja yang tegas ini menyiratkan komitmen untuk tidak hanya melakukan pencegahan, tetapi juga penindakan tegas tanpa pandang bulu.
- Keselarasan Visi: Tema ini juga diselaraskan dengan visi pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto, yang menempatkan pemberantasan korupsi sebagai prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional.
Logo resmi Hakordia 2025 juga dirancang dengan filosofi mendalam. Warna merah dominan menyimbolkan keberanian, sementara elemen bentuk yang saling berkait merepresentasikan sinergi dan gotong royong seluruh elemen bangsa.

Agenda Nasional Indonesia untuk Peringatan 9 Desember 2025
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang terpusat di Jakarta, agenda KPK untuk puncak peringatan tahun ini dialihkan ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Keputusan ini diambil untuk mendekatkan isu antikorupsi kepada rakyat dan menunjukkan efisiensi anggaran negara.
Rangkaian kegiatan utama dijadwalkan berlangsung secara maraton mulai tanggal 6 hingga 9 Desember 2025. Yogyakarta akan menjadi tuan rumah bagi berbagai kegiatan yang bersifat edukatif, budaya, dan seremonial kenegaraan.
Berikut adalah rincian agenda utama yang perlu diketahui publik:
- Karnaval Seni dan Budaya (6 Desember)
Kegiatan ini akan melibatkan ratusan peserta dan komunitas seni. Rute karnaval dimulai dari DPRD DIY dan berakhir di Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Ini adalah bentuk kampanye antikorupsi yang menyatu dengan kearifan lokal. - Pameran Integritas dan Pelayanan Publik (6-9 Desember)
Bertempat di Kompleks Kantor Gubernur DIY, pameran ini akan menampilkan inovasi pencegahan korupsi dari berbagai kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. - Puncak Peringatan Hakordia (9 Desember)
Acara kenegaraan ini rencananya akan dihadiri oleh Presiden RI dan para pimpinan lembaga tinggi negara. Lokasi utama berada di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta. - Peluncuran Hasil SPI 2025
KPK akan merilis hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) 2025. Data ini menjadi rapor bagi instansi pemerintah mengenai tingkat risiko korupsi di lembaga mereka masing-masing. - Pameran Barang Rampasan
KPK juga berencana memamerkan aset-aset hasil korupsi yang telah disita dan memiliki kekuatan hukum tetap, sebagai pesan visual efek jera bagi para pelaku rasuah.
Pemindahan lokasi ini juga disertai dengan kebijakan efisiensi ketat. Panitia dan pejabat KPK yang bertugas diwajibkan menggunakan transportasi kereta api dan menginap di akomodasi sederhana, sebagai contoh nyata pola hidup sederhana bagi aparatur negara.
Peran Publik dan Upaya Memperkuat Budaya Antikorupsi di Indonesia

Hari Antikorupsi Sedunia sejatinya adalah milik masyarakat. Upaya pemberantasan korupsi tidak akan berhasil jika hanya mengandalkan lembaga penegak hukum tanpa partisipasi aktif warga negara.
Tahun ini, publik didorong untuk mengambil peran lebih besar dalam mengawasi jalannya pemerintahan dan pelayanan publik. Ada beberapa cara konkret yang bisa dilakukan masyarakat untuk terlibat dalam momentum ini:
- Memantau Layanan Publik
Masyarakat diharapkan aktif melaporkan jika menemukan praktik pungutan liar (pungli) atau prosedur yang tidak transparan melalui kanal pengaduan resmi seperti JAGA.id atau Whistleblowing System. - Edukasi Digital
Memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan konten positif tentang integritas. Kompetisi konten kreatif yang digelar oleh berbagai instansi dalam rangkaian Road to Hakordia adalah wadah yang tepat bagi anak muda. - Partisipasi di Desa
Dengan adanya program “Desa Antikorupsi”, warga desa memiliki hak untuk mengawasi penggunaan Dana Desa agar tepat sasaran dan tidak diselewengkan oleh oknum perangkat desa. - Menolak Suap dan Gratifikasi
Langkah paling sederhana dimulai dari diri sendiri, yakni dengan berani menolak memberi uang pelicin dalam mengurus administrasi kependudukan atau perizinan.
Peringatan 9 Desember juga menjadi ajang bagi masyarakat sipil untuk memberikan catatan kritis. Organisasi seperti Indonesia Corruption Watch (ICW) terus mengingatkan agar peringatan ini tidak terjebak pada selebrasi semata, tetapi harus dibarengi dengan perbaikan indeks persepsi korupsi dan penuntasan kasus-kasus besar yang merugikan uang negara.
Penutup
Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia tahun 2025 di Yogyakarta membawa semangat baru yang lebih membumi. Pergeseran dari Jakarta ke daerah menyimbolkan bahwa integritas harus ditegakkan di seluruh pelosok negeri, bukan hanya di pusat kekuasaan. Tema “Satukan Aksi, Basmi Korupsi” adalah panggilan tegas bagi kita semua untuk bergerak bersama.
Sebagai salah satu hari besar Desember, momen ini mengingatkan kita bahwa korupsi adalah penghalang utama bagi kemajuan bangsa. Mari jadikan peringatan 9 Desember ini sebagai titik balik untuk memperkuat komitmen pribadi dan kolektif dalam membangun Indonesia yang bersih, transparan, dan berintegritas.
Surat Edaran Imbauan Penyelenggaraan Hari Antikorupsi Sedunia 2025
Baca Juga: Event Jogja Desember 2025: Daftar Acara Menarik Sepanjang Bulan
Event Jogja Desember 2025: Daftar Acara Menarik Sepanjang Bulan





