Setiap orang punya cara unik buat ngerasa dicintai. Ada yang senang dikasih hadiah, ada juga yang ngerasa bahagia saat ditemani. Tapi, ada satu tipe love language yang kekuatannya ada di kata-kata, yaitu Words of Affirmation.
Lewat artikel ini, kita bakal Mengenal Love Language Words of Affirmation secara lengkap, mulai dari pengertiannya sampai ciri-cirinya yang sering banget muncul dalam hubungan sehari-hari. Siapa tahu, ini adalah bahasa cintamu… atau pasanganmu.
Apa Itu Words of Affirmation?
Words of Affirmation adalah salah satu dari lima love language yang diperkenalkan oleh Dr. Gary Chapman. Intinya sederhana, orang dengan love language ini merasa dicintai lewat kata-kata positif.
Kata-kata yang dimaksud bukan sekadar basa-basi. Yang bikin mereka tersentuh justru pujian yang tulus, ucapan terima kasih, kalimat penyemangat, pengakuan atas usaha, ekspresi cinta secara verbal
Bagi mereka, satu kalimat sederhana seperti, “Makasi ya, kamu hebat banget hari ini,” bisa punya dampak emosional yang luar biasa besar.
Dalam proses Mengenal Love Language Words of Affirmation, penting banget buat tahu kalau tipe ini sangat peka terhadap kata-kata. Ucapan positif bisa bikin mereka berbunga-bunga, tapi kata negatif juga bisa langsung menusuk perasaan.
Ciri-ciri Love Language nya
Sangat Sensitif Terhadap Nada Bicara
Buat pemilik love language ini, nada bicara itu penting banget. Bukan cuma isi kalimatnya, tapi juga bagaimana cara kamu mengucapkannya. Nada yang terdengar sinis, datar, atau ketus bisa langsung bikin mereka overthinking, merasa tidak dihargai, dan merasa tidak dicintai. Makanya, saat Mengenal Love Language Words of Affirmation, kamu akan sadar kalau mereka lebih mudah tersentuh secara emosional dibanding tipe love language lainnya.
Butuh Ucapan Cinta yang Konsisten
Pemilik Words of Affirmation juga membutuhkan ungkapan cinta secara konsisten. Mereka tidak cukup hanya diberi pembuktian lewat tindakan, tetapi juga perlu diyakinkan lewat kata. Mendengar “aku sayang kamu” atau “aku bersyukur punya kamu” secara rutin membuat mereka merasa aman secara emosional. Jika terlalu lama tidak menerima afirmasi seperti ini, mereka bisa mulai merasa diabaikan, meskipun pasangannya sebenarnya peduli lewat tindakan.
Dalam Mengenal Love Language Words of Affirmation, ini termasuk ciri paling menonjol yang sering bikin salah paham dalam hubungan.
Lebih Nyaman Mengungkapkan Perasaan Lewat Kata
Kalau lagi jatuh cinta, Words of Affirmation biasanya lebih ekspresif lewat kata-kata dibanding tindakan fisik. Mereka lebih suka chat panjang, voice note penuh perasaan, curhatan mendalam, kata romantis.
Mereka tidak selalu jago menunjukkan lewat sentuhan atau hadiah, tapi urusan kata-kata? Jangan diragukan.
Sangat Menghargai Ucapan Terima Kasih
Ucapan terima kasih juga memiliki arti yang besar bagi mereka. Kalimat sederhana seperti “makasih ya” bisa membuat mereka merasa dihargai sepenuhnya. Mereka ingin usahanya diakui, sekecil apa pun itu. Saat melakukan sesuatu tanpa mendapat apresiasi verbal, mereka bisa merasa seperti tidak dianggap, meskipun sebenarnya pasangannya merasa terbantu.
Mudah Patah Semangat Jika Minim Afirmasi
Mengenal Love Language Words of Affirmation juga membuat kita memahami bahwa mereka mudah kehilangan semangat jika minim afirmasi. Saat sedang lelah, tertekan, atau merasa gagal, mereka sangat membutuhkan kata-kata penyemangat. Kalimat seperti “kamu pasti bisa” atau “aku percaya sama kamu” bisa menjadi kekuatan besar yang membantu mereka bangkit kembali.
Suka Diapresiasi Atas Usaha, Bukan Hasil
Words of Affirmation tidak melulu butuh pengakuan atas hasil besar. Justru mereka lebih tersentuh saat usahanya diperhatikan.
Misalnya:
- “Aku tahu kamu capek banget hari ini.”
- “Kamu sudah berjuang sejauh ini.”
Dalam Mengenal Love Language Words of Affirmation, ini jadi ciri yang bikin hubungan terasa lebih hangat dan aman.
Cenderung Overthinking dari Kata-Kata Orang
Di sisi lain, mereka juga cenderung overthinking terhadap ucapan orang lain. Satu kalimat bisa dipikirkan berulang-ulang, dicari maknanya, lalu dikaitkan dengan perasaan mereka sendiri. Jika komunikasi tidak jelas, mereka bisa menafsirkan sendiri dengan cara yang sering kali merugikan diri mereka sendiri. Karena itu, keterbukaan dan kejelasan dalam berbicara sangat penting bagi mereka.
Lebih Bahagia dengan Pasangan yang Verbal
Dalam hubungan, pemilik Words of Affirmation sangat membutuhkan komunikasi yang terbuka dan penuh ekspresi verbal. Mereka senang mendengar langsung bahwa dirinya dicintai, dibutuhkan, dan dihargai. Jika pasangan jarang mengungkapkan perasaan lewat kata-kata, mereka bisa mulai merasa ragu, tidak aman, bahkan mempertanyakan posisi dirinya dalam hubungan. Bukan karena kurang percaya, tapi karena bahasa cinta utama mereka memang ada di sana.
Merasa Dicintai Saat Diprioritaskan Lewat Kata
Bagi mereka, kalimat seperti:
- “Aku pilih kamu.”
- “Kamu nomor satu buat aku.”
punya arti yang dalam banget. Itu bukan sekadar kalimat romantis, tapi bentuk pengakuan emosional.
Sangat Terpukul Jika Dihina atau Diremehkan
Kritik yang disampaikan dengan kata kasar bisa menghancurkan kepercayaan diri mereka. Apalagi kalau yang mengucapkan adalah orang yang mereka cintai.
Dalam Mengenal Love Language Words of Affirmation, inilah alasan kenapa konflik harus disampaikan dengan bahasa yang lebih lembut.
Mengenal Love Language Words of Affirmation bikin kita sadar kalau cinta itu tidak selalu harus ditunjukkan lewat hadiah atau tindakan besar. Buat sebagian orang, justru kata-kata yang sederhana tapi tulus punya arti paling dalam. Ucapan sayang, terima kasih, dan dukungan kecil bisa menjadi sumber kekuatan yang luar biasa dalam hubungan.
Kalau kamu atau pasanganmu termasuk tipe ini, jangan ragu untuk lebih terbuka dalam menyampaikan perasaan. Kata-kata yang baik bisa mempererat hubungan, menumbuhkan rasa aman, dan membuat ikatan semakin hangat. Karena bagi pemilik Words of Affirmation, cinta yang diucapkan dengan tulus akan selalu terasa lebih nyata.
Baca Juga:
